Penjelasan & Sejarah Perkembangan Siwa Siddhanta di Bali
Agama Hindu di India maupun agama Hindu di lain tempat misalnya di Jawa maupun di Bali tidak mempunyai perbedaan dalam inti keagamaannya yang berbeda hanyalah pada kulit luarnya saja yaitu tentang pelaksanaan upacaranya, sedangkan isinya dan intinya tetap sama. Ajaran Weda-nya tetap abadi, intinya tidak berubah hanya bagian luarnya yang bervariasi, menyesuaikan dengan budaya setempat di mana agama itu berkembang. Ajaran ini berkembang di India Selatan dan Indonesia terutama pada abab VII. Ajaran Siwa Siddhanta / Saiva Siddhanta ini menekankan pada pemujaan Lingga dengan tokoh Tri Murti (Brahma,Wisnu dan Siwa) dan Tri Purusa (Parama Siwa, Sada Siwa dan Siwa).
Ajaran Siwa Sidhanta tentang konsepsi Tri Purusa atau Lingga ini diwujudkan juga dengan bangunan Padmasana di Bali. Perlu diketahui bahwa pengertian Tri Purusa dengan Tri Murti adalah berbeda. Karena Tri Purusa adalah lukisan Tuhan dalam arti posisi vertical (atas ke bawah) dimana Tuhan dilambangkan sebagai penguasa alam atas, alam tengah dan alam bawah (Prama Siwa, Sada Siwa dan Siwa). Sedangkan Tri Murti adalah lukisan Tuhan dalam posisi horizontal (mendatar) atau sebagai penguasa arah, yaitu arah laut ialah Brahma, arah gunung ialah Wisnu dan di tengah-tengah ialah Siwa.