[TANYA-JAWAB HINDU] Apakah Hindu Mengenal Hari Kiamat?
Ya, dalam ajaran Hindu dikenal konsep Hari Kiamat, namun bukan dalam arti kehancuran total satu-satunya yang terjadi sekali untuk selamanya, melainkan sebagai bagian dari siklus kosmis yang disebut Kalpa dan Yuga.
Dalam Hindu, alam semesta ini tidak diciptakan hanya sekali dan dihancurkan sekali, tetapi tercipta, dipelihara, dan dihancurkan secara berulang-ulang dalam siklus waktu yang sangat panjang.
🔱 Konsep Siklus Waktu dalam Hindu
-
Satu Kalpa = 1 hari Brahma = 4,32 miliar tahun manusia.
-
Dalam satu Kalpa terdapat 1.000 siklus Catur Yuga, yaitu:
-
Satya Yuga (Krita Yuga) – zaman kebenaran (1.728.000 tahun)
-
Treta Yuga – zaman berkurangnya moralitas (1.296.000 tahun)
-
Dvapara Yuga – zaman konflik (864.000 tahun)
-
Kali Yuga – zaman kegelapan & kerusakan moral (432.000 tahun)
-
Saat ini, kita berada di Kali Yuga, dan akan berakhir dengan kehancuran besar sebelum siklus dimulai kembali.
🔥 Kapan “Hari Kiamat” Terjadi?
➝ Menunjukkan bahwa alam semesta tidak berakhir untuk selamanya, melainkan terus berulang dalam siklus penciptaan, pemeliharaan, dan peleburan.
🕉 Peran Dewa Trimurti dalam Siklus Kosmis
-
Brahma → menciptakan alam
-
Wisnu → memelihara alam
-
Siwa → melebur/menghancurkan alam
Proses kehancuran oleh Siwa bukan hal negatif, tetapi bagian dari pemurnian dan regenerasi semesta.
⚠️ Tanda-Tanda Akhir Zaman (Kali Yuga)
Dalam Lontar Catur Yuga, disebutkan tanda-tanda kehancuran zaman:
-
Banyak bencana alam
-
Manusia tidak hormat pada orang tua dan guru
-
Umat manusia dikuasai oleh hawa nafsu dan kekuasaan
-
Alam menjadi rusak karena keserakahan manusia
Ini semua adalah pertanda bahwa Pralaya sudah dekat, namun waktunya masih sangat jauh, karena Kali Yuga baru dimulai sekitar 5.000 tahun lalu dari 432.000 tahun totalnya.
Komentar
Posting Komentar